Di Balik Awan Gelap

DI BALIK AWAN GELAP
Kejadian 9:1-17

“BusurKu kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara aku dan bumi.” (Kejadian 9:13)

Tidak selamanya langit cerah, adakalanya datang awan gelap. Di balik awan gelap sekalipun pasti ada matahari. Setelah awan gelap, turun hujan lalu kita akan melihat pelangi indah. Begitu juga dengan hidup kita, adakalanya jalan hidup kita tidak indah, kita melewati jalan berliku. Kita pasti pernah mengalami persoalan, masalah dan itu bagaikan awan gelap. Tetapi sebagai umat Tuhan, jangan takut dan gentar sekalipun kita berada dalam lembah kekelaman. Tuhan beserta kita. Tuhan tidak akan pernah memberikan percobaan lebih dari kemampuan kita. Tidak selamanya pula kita berada dalam kegelapan, sebab dalam hidup kita ada Tuhan. Dia akan selalu memberikan kita pengharapan, kekuatan. Pengkhotbah 3:11 mengatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita pasti ada waktunya. Jadi sekalipun rasanya kita sudah tidak kuat, tetaplah bertahan. Sekalipun kita merasa sekeliling kita gelap, miliki pandangan iman dimana kita pasti dapat melihat pelangi kasih Tuhan dinyatakan bagi kita. Pelangi kasih Tuhan merupakan hal indah dalam hidup kita.

Ayub selalu memberikan pelajaran baik bagi kita. Ayub mengalami penderitaan yang hebat dimana istrinya sampai meninggalkan dia. Harta bendanya habis, anak-anaknya meninggal namun Ayub tetap percaya dan setia pada Tuhan. Ayub tetap setia pada Tuhan. Semua itu tidak sia-sia, hingga akhirnya Ayub berkata sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada rencanaNya yang gagal (Ayub 42:2). Seburuk apapun yang kita alami, hal itu tidak dapat menghalangi rencanaNya bagi kita. Percayalah bahwa Tuhan Mahatahu dan Ia Mahakuasa. Kita tidak perlu bimbang karena Tuhan pasti akan menolong kita serta memberikan pengharapan. Saat kita mengalami penderitaan, janganlah kita mudah tawar hati. Hari ini, jangan fokus kepada keadaan kita karena di balik segala masalah yang kita hadapi Tuhan tetap peduli dan Ia akan memulihkan hidup kita. Tuhan hadir menyertai kita di dalam situasi buruk. (dari renungan harian)

Comments